Postingan

Dampak Tambang Emas Bombana, Saatnya Jeda untuk Kepentingan bersama

Ladang Emas Bombana, antara Rezeki dan Petaka Naskah : Abdul Saban Bukit-bukit tandus berjejer. Padang ilalang membentang sejauh mata memandang. Di kiri-kanan jalan berbatu terlihat aliran sungai yang keruh dengan kubangan bekas galian berukuran setengah meter. Tanah yang berada di bagian pinggir sungai Lankowaha kondisinya nyaris sama, bahkan dengan akar-akar pohon yang menyeruak akibat galian. Tapi tak ada yang perduli, ribuan orang sibuk tetap sibuk dengan aktivitas masing-masing. Mereka membentuk kelompok kelompok kecil, terdiri dari 7 hingga 10 orang. Tenda dengan berbagai warna berjejer tak teratur, seperti perkemahan pramuka ; namun kini jadi tempat berteduh para pendulang emas yang datang dari seantero Indonesia, mewakili berbagai suku. Sepanjang jalan menuju lokasi penambangan, tampak bersileweran pejalan kaki. Ada pula yang memakai motor dan mobil. Peralatan yang mereka bawa pun relatif sama, seperti wajan, linggis, sekop, terpal serta peralatan memasak. Sejak ditem

View Teulk Kendari

Gambar

Izin Tambang Melimpah, Sumber Air Terancam

Selain Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sifatnya hanya berlangsung sepanjang perusahaan itu berjalan, penambangan di daerah terbuka membawa dampak lain yakni berkurangnya debit air di wilayah sekitar dan ini akan menimbulkan efek domino lain terhadap warga, satwa liar dan hutan. Dengan luas wilayah daratan sekitar 248.871 hektar, kabupaten Buton menjadi incaran perusahaan-perusahaan tambang. Aspal Buton menjadi primadona dan dikenal sebagai salahsatu aspal terbaik di dunia karena kemampuannya bertahan dalam kondisi cuaca apa-pun. Pengelolaan aspal telah dilakukan sejak puluhan tahun lalu namun tak berkembang baik. Kemudian pada tahun 2003, eksplorasi besar-besaran tambang aspal buton dimulai lagi. Pada tahun 2007, produksi aspal Buton mencapai 21.500 ton. Artinya, bahan tambang ini naik 77,73 %, bila dibandingkan dengan tahun 2003 yang hanya mencapai 12.096,66 ton. Jika diperhatikan perkembangannya, terlihat bahwa produksi aspal semenjak tahun 1997 hingga tahun 2004 me-ngalami fl

DAS Konaweha Akan Mengalir Sampai Kapan?

Gambar
Dulunya,desa di bagian utara, sekitar 60 kilo meter dari Wanggudu, Ibukota Konawe Utara ibarat “surga”. “Penduduknya belum banyak, sumber kehidupan berlimpah,” kata Sitti Aminah (40 th). Ia mengisahkan situasi desa itu sampai akhir tahun 1980-an. “Di sini banyak buah nangka, sirsak dan lain-lain. Dulu, juga banyak berbagai jenis rotan yang hidup di pinggir sungai ini,” lanjutnya, sambil menunjuk pesisir sungai Lalindu. “Sekarang jalan berkilo-kilopun, tak dapat dijumpai lagi rotan itu. Mungkin masih ada di sekitar hulu sungai ini, tapi masuk dalam kawasan hutan lindung” sambungnya. Hutan sudah ditebangi, ada yang jadi kebun ada yang ditelantarkan, macam-macamlah,” sambung Aminah, warga yang tinggal di pesisir sungai Lalindu, desa Sambandete, kecamatan Asera-Konawe Utara (Konut). Orang cenderung menengok ke belakang menemui hal-hal yang menyenangkan. Kalau dihadirkan lagi, mampu membuat orang tersenyum sendirian, sebelum secara perlahan menjadi getir ketika kembali menemui kenyataa

Mencemaskan Degradasi Lingkungan

Gambar
PEMENANG nobel ekonomi tahun 2001, Joseph E Stiglitz dalam buku ‘dekade keserakahan, era 90 an dan awal mula petaka ekonomi dunia’, mengatakan kita perlu memperhatikan kesetaraan dan keadilan tak hanya bagi generasi yang hidup masa kini, tapi juga lintas generasi. Pertumbuhan ekonomi saat ini jangan sampai membebani kesejahteraan generasi mendatang. Itulahsalah satu alasan mengapa perlu mencemaskan degradasi lingkungan hidup. Seluruh naskah dilansir oleh: Abdul Saban Pomalaa, Kabupaten Kolaka—seluas 333,82 hektar– menjadi incaran perusahaan-perusahaan tambang sejak tahun 1909, ketika kali pertama bijih nikel—logam yang terbentuk dari proses alam– berkadar tinggi dinyatakan ada dalam perut Pomalaa. Sejak itu, eksplorasi nikel dimulai tahun 1934 dan produksi dimulai tahun 1939. Namun, geologi lembar Kolaka yang dikeluarkan oleh Pusat penelitian dan pengembangan Geologi menunjukkan Pomalaa tak hanya menyimpang bijih nikel, tapi juga magnesit, sejenis batuan beku yang sering digunak

Nasib Kayu Bersertifikasi di Konawe selatan, Menunggu Kabar Baik Tiba

Gambar
Dalam usianya yang belum genap 4 tahun saja, KHJL (Koperasi Hutan Jaya Lestari) kini tampil sebagai lembaga pemberdayaan masyarakat yang mandiri di Konawe Selatan. KHJL menerapkan program kayu bersertifikasi Forest Stewarship Council (FSC) pada seluruh anggotanya dan memberi dampak baik dari segi pasar kayu maupun pengelolaan hutan. Alhasil, anggota KHJL tak hanya memahami prinsip pengelolaan hutan lestari tapi juga bisa mengolah tanaman jatinya hingga memenuhi syarat ekolabel. KHJL rupanya merupakan salah satu dari lima usaha perkayuan di Indonesia yang memperoleh sertifikat ekolabel, di mana keempat perusahaan lainnya merupakan perusahaan berskala besar, yakni PT Diamond Raya Timber, PT Intracawood Manufacturing, PT Sumalindo Tbk, dan PT Erna Djuliawati. KHJL ternyata merupakan satu-satunya koperasi di Asia Tenggara yang berhasil memperoleh sertifikat ekolabel, dan merupakan satu-satunya koperasi di dunia yang berhasil dalam pengelolaan hutan milik rakyat. Oleh; Abdul Saban --

Krisis Perikanan Indonesia

Gambar
Sinyal Bahaya Dari Laut DUNIA perikanan dan kelautan di seluruh belahan dunia sedang mengalami krisis sumberdaya. Peneliti perikanan menemukan bahwa stok ikan berbagai jenis turun akibat kegiatan tangkap lebih maupun tangkap penuh. Di Indonesia, krisis perikanan juga terjadi karena penangkapan yang menggunakan bom ikan maupun racun. Oleh : Abdul Saban ”Seperti buah simalakama, izin penangkapan mau dikurangi tapi di lain tempat pencurian ikan terus berjalan karena hukum tak berjalan,” kata Gede Raka Wiadnya dari The Nature Conservancy yang konsen dengan penelitian ikan-ikan dasar. Akibat dari dari pengelolaan yang tak lestari, Indonesia mengalami kerugian sebesar USD 2 juta setiap tahun. Untuk mengurangi kerugian tersebut, Pemerintah menerapkan pengelolaan perikanan tangkap Indonesia sebesar 80 persen dari nilai Maximum Sustainable Yield (MSY) yang nilainya ditaksir 5,0 juta ton per tahun. MSY yang kita kenal dan pakai ini merupakan alat ukur penentuan batas variabel p

View Day Island

Gambar
Tantangan Memikat di Pulau Hari Naskah :Abdul Saban Fotografer : Indarwati Aminuddin & Abdul Saban Berkunjung ke pulau Hari, sama dengan memanjakan diri dengan wisata bahari. Pulau ini berada di bagian timur kota Kendari. walau pelayanan jasa wisata belum memadai, namun rutinitas pengujungnya cukup ramai. Pada hari-hari libur tertentu, wisatawan lokal asal kendari memanfaatkan pulau ini sebagai tempat pelepas penat dari suasana kota yang bising. Pulau dengan pasir putih mulus akan mengundang anda untuk berenang dan menyelam didalam air yang jernih bagai kaca pada suhu 28 sampai 34derajat Celsius. Obyek wisata Pulau Hari adalah salahsatu solusi bagi anda yang butuh ketenangan dan tantangan alam bahari nan natural. View pantai berpadu secara alami dengan garis-garis kebiruan air laut, merupakan tantangan bagi pecinta fotografi untuk mengeksplor pahatan alamnya. Sedang buat yang suka diving atau snorkeling, pada kedalaman tujuh hingga delapan meter, beningnya air me