Tanjung Peropa End Year ... Puuu.. kasiannya mi!!

Akhir tahun ini, saya harus masuk ke pedalaman, Kawasan Suaka Marga Satwa Tanjung Peropa. karena di areal ini sedang mengalami tekanan kebijakan dari pemerintah daerah Konawe Selatan, kabupaten yang meliputi kawasan suaka alam itu.
Pemda setempat sudah membuka akses jalan yang membalh kawasan tersebut. Alibi mereka, bahwa jalan tersebut semata-mata untuk peningkatan kesejahteraan warga, sebab sejak proklamasi kemerdakaan RI hingga saat ini, masyarakat di kecamatan Laonti masih terisolasi, karena tak punya akses transpotasi darat.
di satu sisi, pembangunan jalan tersebut jelas-jelas akan membuka akses illegal loging dari kawasan SM Tanjung Peropa. Pihak BKSDA Sultra, sebenarnya sudah menawarkan jalan alternatif buat masyarakat Laonti, yaitu pembangunan jalan yang mengitari kawasan itu, melalui pinggir pantai. namun pihak Pemkab Konsel, menggapnya itu hal yang tak mungkin dilakukan, sebab konturnya batu cadas serta topografinya kurang memungkinkan untuk pembuatan jalan raya, kalau dipaksakan akan memakan biaya besar.
Saya dengan beberapa teman dari WWF Indonesia, Mahacala Unhalu, GIS Teras Sultra akan memverifikasi lapangan mengenai Kontur serta Topografi daerah tersebut, kemudian mempresentasekannya kepada pihak Pemkab Konsel, bahwa jalan alternatif yang ditawarkan oleh pihak BKSDA sultra adalah soslusi terbaik bagi masyarakat Laonti, serta masyarakat Sultra di masa depan.
tujuan terpenting dari kegiatan ini adalah untuk membuktikan kepada pihak Pemkab, bahwa pembangunan jalan yang membelah kawasan Tanjung Peropa adalah kesalahan fatal yang secara langsung akan menggadaikan kesejahteraan generasi masa mendatang.
untu itu, saya mohon do'a dukungan teman-teman, agar tujuan kegiatan ini bisa menuai hasil yang baik, demi kesejahteraan generasi masa mendatang melalui pembangunan SDA yang berkelanjutan,
untuk lebih memahami polemik di Kawasan SM Tanjung Peropa, anda bisa melihatnya di lampiran pesan ini!!!
salam lestari
Abdul Saban http://m3.sultra.wordpress.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pulau Hoga, Bukan Sekadar Pulau

Nasib Kayu Bersertifikasi di Konawe selatan, Menunggu Kabar Baik Tiba