Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus 3, 2009

Mencemaskan Degradasi Lingkungan

Gambar
PEMENANG nobel ekonomi tahun 2001, Joseph E Stiglitz dalam buku ‘dekade keserakahan, era 90 an dan awal mula petaka ekonomi dunia’, mengatakan kita perlu memperhatikan kesetaraan dan keadilan tak hanya bagi generasi yang hidup masa kini, tapi juga lintas generasi. Pertumbuhan ekonomi saat ini jangan sampai membebani kesejahteraan generasi mendatang. Itulahsalah satu alasan mengapa perlu mencemaskan degradasi lingkungan hidup. Seluruh naskah dilansir oleh: Abdul Saban Pomalaa, Kabupaten Kolaka—seluas 333,82 hektar– menjadi incaran perusahaan-perusahaan tambang sejak tahun 1909, ketika kali pertama bijih nikel—logam yang terbentuk dari proses alam– berkadar tinggi dinyatakan ada dalam perut Pomalaa. Sejak itu, eksplorasi nikel dimulai tahun 1934 dan produksi dimulai tahun 1939. Namun, geologi lembar Kolaka yang dikeluarkan oleh Pusat penelitian dan pengembangan Geologi menunjukkan Pomalaa tak hanya menyimpang bijih nikel, tapi juga magnesit, sejenis batuan beku yang sering digunak

Nasib Kayu Bersertifikasi di Konawe selatan, Menunggu Kabar Baik Tiba

Gambar
Dalam usianya yang belum genap 4 tahun saja, KHJL (Koperasi Hutan Jaya Lestari) kini tampil sebagai lembaga pemberdayaan masyarakat yang mandiri di Konawe Selatan. KHJL menerapkan program kayu bersertifikasi Forest Stewarship Council (FSC) pada seluruh anggotanya dan memberi dampak baik dari segi pasar kayu maupun pengelolaan hutan. Alhasil, anggota KHJL tak hanya memahami prinsip pengelolaan hutan lestari tapi juga bisa mengolah tanaman jatinya hingga memenuhi syarat ekolabel. KHJL rupanya merupakan salah satu dari lima usaha perkayuan di Indonesia yang memperoleh sertifikat ekolabel, di mana keempat perusahaan lainnya merupakan perusahaan berskala besar, yakni PT Diamond Raya Timber, PT Intracawood Manufacturing, PT Sumalindo Tbk, dan PT Erna Djuliawati. KHJL ternyata merupakan satu-satunya koperasi di Asia Tenggara yang berhasil memperoleh sertifikat ekolabel, dan merupakan satu-satunya koperasi di dunia yang berhasil dalam pengelolaan hutan milik rakyat. Oleh; Abdul Saban --

Krisis Perikanan Indonesia

Gambar
Sinyal Bahaya Dari Laut DUNIA perikanan dan kelautan di seluruh belahan dunia sedang mengalami krisis sumberdaya. Peneliti perikanan menemukan bahwa stok ikan berbagai jenis turun akibat kegiatan tangkap lebih maupun tangkap penuh. Di Indonesia, krisis perikanan juga terjadi karena penangkapan yang menggunakan bom ikan maupun racun. Oleh : Abdul Saban ”Seperti buah simalakama, izin penangkapan mau dikurangi tapi di lain tempat pencurian ikan terus berjalan karena hukum tak berjalan,” kata Gede Raka Wiadnya dari The Nature Conservancy yang konsen dengan penelitian ikan-ikan dasar. Akibat dari dari pengelolaan yang tak lestari, Indonesia mengalami kerugian sebesar USD 2 juta setiap tahun. Untuk mengurangi kerugian tersebut, Pemerintah menerapkan pengelolaan perikanan tangkap Indonesia sebesar 80 persen dari nilai Maximum Sustainable Yield (MSY) yang nilainya ditaksir 5,0 juta ton per tahun. MSY yang kita kenal dan pakai ini merupakan alat ukur penentuan batas variabel p